Jumat, 17 November 2017

Makalah Motivasi dan Kepemimpinan


Motivasi Dan Kepemimpinan
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sumber Daya Manusia 
Dosen Pengampu : Dr. H. Abdul Choliq, MT., M. Ag.


Disusun Oleh :

Fitria Cahyaningrum   ( 1601036015 )


MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2017


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebuah organisasi atau perusahaan yang didalamnya terdapat beberapa sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia. Perusahaan akan mengadakan sebuah ide gagasan yang ada agar mencapai puncak kejayaannya yang baik sesuai dengan keorganisasian terebut. Dalam sebuah organisasi adanya motivasi sangatlah penting karena motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) kepada karyawan atau anggota untuk dapat bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi secara efisien dapat tercapai.
Manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Manajemen memiliki pengaruh bagi seseorang atau sekelomok orang untuk bertindak. Sama halnya degan manajemen, kepemimpinan pun memiliki pengaruh bagi seseorang atau sekelompok orang untuk bertidak. Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau melalui orang laindan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi, sedangkan kepemimpinan muncul jika ada upaya mempengaruhi seorang individu atau kelompok dan berhubungan dengan dengan perubahan.
Kepemimpinan akan berjalan jika ada keputusan yang akan dijalankan, demikian manajemen bahwa manajemen akan dapat mencapai tujuan dijalankan oleh seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Agar rencana yang telah disusun harus berjalan dan nantinya akan tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pentinganya sebuah motivasi dalam organisasi dan kepemimpinana dalam mnajemen.
B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian motivasi
2.  Apa Teori-teori motivasi?
3. Apa saja dalil al-quran dan hadist tentang motivasi?
4. Apa pengertian kepemimpinan?
5. Apa tekik-teknik kepemimpinan?
6. Apa teori-teori kepemimpinan?
7. Apa saja dalil al-quran dan hadist tentang kepemimpinan?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) epada karyawan atau anggota untuk dapat bekerja sedemiian rupa sehingga tujun organisasi secara efisien dapat tercapai. Jadi didalam memberikan motivasi, menejer harus mempengaruhi sikap bawahan agar merea bersedia untuk menjalankan tugas-tugas yang selaras dengan tujuan organisasi. Faktor-fator penting yang mempengarui motivasi adalah:
1.      Kebutuhan pribadi
2.      Tujuan dan persepsi individu atau kelompok
3.      Cara untuk mewujidkan kebutuhan, tujuan dan persepsi.
Apabila para pekerja menyukai peerjaan merek, mengagap bahwa tugas mereka penuh dengan tantangan da mereka menyukai lingkungan kerja secara umum maka biasanya mereka akan berusaha secara maksimal untuk melaksanakan pekeraan mereka dengan semangat da berdedikasi.
Dalam hal ini terdapat 2 motivasi yaitu :
a.       Motivasi Positif
Merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberika penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya dengan memberia promosi, tambahan penghasilan, menciptaan kondisi kerja yang nyaman dan lain sebagainya.
b.      Motivasi Negatif
Adalah proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melaukan sesuatu secara terpaksa. Misalnya memberi gambaran akan diturunkan pangkatya, dipotong gajinya ataupun dipecat dari jabatannya.[1] 
B.     Teori-teori Motivasi
1.      Teori Motivasi Kebutuhan (Abraham H. Maslow)
Menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan. Adapun kebutuhan itu adalah:
a.       Kebutuhan fisik (physiological needs)
b.      Kebutuhan akan keamanan/keselamatan (safety/security needs)
c.       Kebutuhan untuk berkelompok (sosial needs)
d.      Kebutuhan akan harg diri/penghormatan (egoistic needs)
e.       Kebutuhan akan pengakuan diri dan pengembangan diri (self realization needs)
2.      Teori Motivasi Herzberg
Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain adapula ketidak puasan. Dengan kata lain kepuasa dan ketidak puasan berhubungan satu sama lain.
Faktor-faktor tertentu ditempat kerja tersebut didevinisikan sebagai hygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation factors (faktor pemuas). Dua faktor ini oleh Herzberg dialamatkan kepada faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor yang mendorong karyawan termotivasi yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang. Dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempat bekerja.
3.      Teori Motivasi McClelland
Menyatakan kebutuhan manusia ada 3 yaitu:
a.       Kebutuhan berprestasi (needs for acbievement) yaitu keiginan untuk melakukan sesuatu lebih baik dibandingkan sebelumnya.
b.      Kebutuhan untuk berkuasa (needs for power) yaitu kebutuhan untuk lebih kuat, lebih berpengaruh terhadap orang lain.
c.       Kebutuha afiliasi (needs for affiliation) yaitu kebutuhan untuk disukai, memelihara atau mengembangkan persahabatan dengan orang lain.
C.    Dalil Al-Quran dan Hadist tentang Motivasi

1      1. QS. Al-Baqarah: 216
             Yang Artinya: "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

      2. QS. Al-Baqarah: 286
              Yang Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dai kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, jangnlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, dan ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkau Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

      3. QS. Ar-Ra'd: 11
             Yang Artinya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

D.    Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang-orng agar bekerja untu mencapai tujuan dan sasarannya. Kepemimpinan menurut para ahli yaitu:
1.      Menurut Bass dan Bass (2011), epemimpinan adalah interaksi dua orang atau lebih dalam suatu kelompok tersetruktur atau struktur orang terhadap situasi persepsi dan harapan anggota.
2.      Yuki (2010), kepemimpinan adlah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan menyetujui kebutuhan yang harus dipenuhi dan cara melakukannya, serta proses memfasilitasi individu dan kelompok berusaha mencapai tujuan yang sama.
3. Northouse (2009), kepemimpinan adalah suatu sifat, sebuah kemampuan, sebuah ketrampilan, suatu perilaku dan suatu hubungan.
4.  Stogdill (1974), kepemimpinan adalah fous dari proses kelompok, peenerimaan kepribadian seseorang, seni memengarui perilaku, alat utuk memengaruhi perilaku, suatu tindakan perilaku, bentuk  dan ajakan, bentuk dari relasi yang kuat, alat untuk mencapai tujuan, akibat dari interaksi, peranan yang diferensial dan pembuat struktur.
Kepemimpinan adalah proses pengarahan yang dapat memotivasi orang lain untuk bekerja kearah pencapaian tujuan tertentu. Adi dalam kepemimpinan ini melibatkan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Disini motivasi harus dapat diterima oleh orang lain dan menjadi pendorong untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

E.     Teknik-Teknik Kepemimpinan
1.      Fungsi-fungsi kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang telah direncanaan dalam suatu organisasi. Dengan demikian kepemimpinan yang efektif adalah ketika pemimpin mampu mempengaruhi orang-orang untuk dapat melakukan tugas-tugas yang telah dipercayakan oleh mereka.
Adapun fungsi-fungsi yang terkait dengan hubungan sosial atau pemeliharaan kelompo memfouska fungsi kepemimpinan dalam upaya untuk senantiasa memelihara esatuan dintara sesama pekerja, dengan demikian pemimpin yang efektif adalah ketika emimpin tersebut mampu berkomunikasi dengan baik dengan tim kerja, mengaja mereka untuk senantias memelihara dan saling pengertian sehingga tim kerja yang ada senantiasa terpelihara dengan baik.
2.      Ciri Kepemimpinan
Istilah kepemimpinan yang diukiskan oleh chung dan Megginsion sebagai “kesanggupan mempengaruhi perilaku orang lain dalam suatu arah tertentu”. Pada dasarnya usaha untuk mempengaruhi perilaku adalah unsur pook kepemimpinan.[2]
Ciri pemimpin menurut islam:
a.       Setia
b.      Terikat pada tujuan
c.       Menjunjung tinggi syariat dan akhlak islam
d.      Memegang teguh amanah
e.       Tidak sombong
f.       Disiplin, konsisten dan konsekuen[3]
Syarat yang sering tampak dalam diri pemimpin:
1.      Kesanggupan utuk memecahkan persoalan seara kreatif
2.      Kesanggupan berkomunikasi dengan mendengarkan
3.      Hasrat yang kuat untuk mecapai sesuatu
4.      Banyak berkepentingan dan sosiabilitas
5.      Sikap-siap positif dan tulus terhadap para bawahan
6.      Kepercayaan diri
7.      Kegairahan
8.      Kedislipinan
9.      Tata rama
10.  Kemantapan emosional[4]
Syarat seorang pemimpin yani merasa puas dengan selesainya pekerjaan dengan memenuhi kebutuhan kelompoknya. Pemimpin itu mempunyai kemampuan untuk memutuskan, tindakan apa yang paling baik untuk mencapai tujuan kelompo itu.
Jenis kepemimpinan yang digunakan harus berbeda-beda sesuai situasi kerja yaitu, kepemimpinan yang sama belum tentu sama efektifnya dalam segala keadaan. Karena pemimpin yang khas itu terlihat dalam situasi yang berbeda-beda maka haruslah seorang pemimpin memimpin sesuatu yang dianggp sulit oleh banyak pemimpin.
3.      Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan akan ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu dari segi latar belakang, pengetahuan, nilai dan pengalaman dari pemimpin tersebut. Selain keempat faktor tersebut karakteristik dari bawahan atau orang-orang yang dipimpin juga perlu untuk dipertimbangkan sebelum memutusan gaya kepemimpinan apa yang seharusnya digunakan. Pada dasarnya gaya kepemimpinan bersifat situasional. Contoh, missal ketika kegiatan perusahaan berjalan normal, maka pemimpin perlu mengembangkan gaya kepemimpinan yang bersifat demokratis yang menyeimbangkan antara orientasi kepada orang-orang dan orientasi kepada peerjaan. Manajer perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan masukan dari bawahan dan memahami keinginan-keinginan mereka.
a.       Model kepemimpinan situasional
Paul Hersey dan Knneth H Blanchard beranggapan bahwa model ini membahas bahwa para manajer perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sebagai respon terhadap berbagai karakter dari orang-orang bawahannya seperti harapan bekerja, pengalaman, keahlian dan kesanggupan dalam menerima tanggung jawab. Model ini dibagi empat kuadran menurut situasi yang dihadapi yang dikaitkan dengan tinggi rendahnya kecenderungan kepada pekerjaan (task behavior) dan tinggi rendahnya kecenderungan kepada orang-orang (relatiship behavior).
Kuadran pertama (high task and low relationship) dimana situasi yang dihadapi adalah adanya tuntutan pekerjaan yang tinggi dan rendah terhadap orang-orang yang relasi, maka pemimpin berorientasi pada pekerjaan yang tinggi lebih dibutuhkan.
Kuadran kedua (high task and high relationship) dimana kondisi yang dihadapi memerlukan perhatian yang tiggi terhadap pekerjaan sekaligus orang-orang, gaya kepemimpinan demokratis dan berorientasi kepada kemajuan dan perubahan sangat diperlukan.
Kuadran tiga (high relationship and low task) pekerjaan memiliki karakteristik tim kerja yang baik dan mereka termotivasi dengan baik untuk berada dalam organisasi akan tetapi belum banyak diarahkan pada pekerjaan yang memberikan tantangan kepada mereka sehingga pada orientasi pada pekerjaannya masih rendah.
Kuadran empat (low relationship and low task) dimana orientasi terhadap pekerjaan dan orang-orang yang rendah, manajer perlu bekerjakeras untuk memotivasi para pekerja sekaligus memberikan panduan mengenai apa yang seharusnya mereka lakukan.
b.      Model LPC
Model ini diperankan oleh Fred Fiedler, singkatan dari least Prefeerd Coworker, menjelaskan bahwa gaya kepemiminan sebaiknya digunakan beragam dan tergantung pada kecenderungan dan situasi yang terjadi. Pemimpin tau manajer perlu mengidentifikasi gaya kepemimpinan manakah yang paling cocok untuk di implementasikan yang disesuaikan dengan kondisi minimum pekerja yang dihadapinya.
Fiedler menyimpulkan bahwa ada tiga faktor kontingensi yang perlu dipertimbangkan dalam model LPC yang dikemukakannya yaitu relasi pemimpin bawahan (reader member relation), struktur pekerjaan (task structure) serta peran kekuasaan (power position).
c.       Model jalan tujuan (path goal theory)
Model ini diperkenalkan oleh Martin G. Evans dan Robert J. House. Berpendapat bahwa sekalipun gaya kepemimpinan perlu disesuakan dengan situasi yang dihadapi apakah kecenderungan pekerjaan untuk beroeientasi pada pekerjaan atau relasi sosial, akan tetapi faktor terenting yang perlu diperhatikan justru bahwa pemimpin harus mampu menyediakn dan menjelaskan penghargaan apa yang diterima. Ada empat tipe model pemimpin berdasarkan model ini yaitu:
1.     Pemimpin derektif, yaitu pemimpin cenderung untuk menentukan langsung apa yang harus dilakukan bawahan dan apa yang harus diharapkan pemimpin.
2.   Pemimpin suportif, yaitu pemimpin cenderung bersahabat dan mudah diajak berdilog oleh siapapun, memberikan perhatian penuh pada kesejahteraan bawahan dan memeperlakukan anggota secara setara.
3.   Pemimpin partisipasif, yaitu pemimpin cenderung memberikan konsultasi kepada bawahan, mengakomodasi berbagai masukan serta melibatkan bawahn daam pengambilan keputusan.
4.  Pemimin prestasif, yaitu pemimpin memiliki fisi perubahan dan standar yang inggi akan produktivitas, memberikan dorongan kepad bawahan untuk berprestasi dan memotivasi kemampuan bawahan dalam melakukan berbagai pekerjan.
d.      Model Vroom-Yetton-Jago (VYT)
Modelin diperkenalkan pada tahun 1973 dan disempurnakan pada tahun 1988 oleh Vroom dan Arthur G. Jago. Model ini memfokuskan tingkat partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan.[5]
F.     Teori-Teori Kepemimpinan
1.      Teori sifat
Teori ini sering disebut teori “The Great Man” yang menyatakan bahwa, seorang yang dilahirkan menjadi emimpin ia akan menjadi pemimpin apakah ia mempunyai sifat seorang pemimpin. Apabila ia tidak membawa sifat tersebut, maka ia akan berusaha memperolehnya dengan cara mempelajari sejarah pemimpin- pemimpin besar untuk menemukan ciri yang dimiliki mereka, misalnya Napoleon, Mahatma Gandhi dan lain-lain.
2.      Teori kelompok
Anggapan teori ini bahwa supaya kelompok bisa mencapai tujuannya maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya. Disini dapat dijelaskan pula bahwa para bawahan, atau anggota dapat mempengaruhi pemimpin dengan perilakunnya , sebanyak pemimpin beserta perilakunya mempengaruhi bawahannya. Juga dapat dikatakan, jika para bawahan tidak melaksankan pekerjaan secara baik, maka pemimpin cenderung menekannkan pada struktur pengambilan inisiatif (perilaku tegas). Tetapi ketika para bawahan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, maka pemimpin menaikkan penekanannya pada pemberian perhatian.
3.      Teori situasional dan model kontijensi
Fred Fiedler mengembangkan suatu teknik untuk mengkur gaya kepemimpinan yang dikenal dengan “A Theory of Leardeship Effectiveness”. Model kepemimpinan kontijensi berisi tentang hubungan antar gaya kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan. Adapun situasi yang menyenagkan itu diterangkan oleh Fedler dalam hubungannya dengan dimensi-dimensi empiris sebagai berikut:
a.       Hubungan pemimpin anggota (pemimpin diterima oleh para anggotannya)
b.      Derajat dari struktur tugas (tugas ditentukan secara jelas)
c.       Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat wewenang formal.
Manakala terjadi hal yang sebaliknya, maka menurut Fedler akan tercipta situasi yang tidak menyenangkan bagi pemimpin.
4.      Teori jalan kecil- tujuan (Path-goal Theory)
Teori ini menganalisis dampak kepemimpinan terhadap motivasi bawahan kepuasan dan pelaksanaan kerja.
Martin Evans dan Robert House memasukkan empat tipe gaya kepemimpinan yaitu:
a.       Kepemimpinan Derektif
b.      Kepemimpinan Suportif
c.       Kepemimpinan Partisipatif
d.      Kepemimpinan yang berorientasi pada Prestasi
Seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang tidak melaksanakan sendiri kegiatan atau tindakan yang bersifat operasional, tetapi mengambil keputusan, menentukan kebijakan dan menggerakkan orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan.
G.    Dalil Al-quran dan Hadis tentang Kepemimpinan

       Berikut ini merupakan Al-Qur'an yang menunjukkan dengan jelas larangan memilih pemimpin Non Muslim bagi wilayah yang mayoritas penduduk Muslim.

      1. QS. Ali Imron{3}:28.
            Yang Artinya: "Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI pemimpin, teman setia atau pelindung. dengan meninggalkan orang-orang mukmin, barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari golongan Allah, kecuali kerena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingartkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah kamu kembali."
       2. QS. An-Nisa'{4}: 144
                  Yang Artinya: "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menadi WALI (pemimpin) dengan meniggalkan orang-orang mukmin, Apakah kami ingin mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu).
      3. QS. Al-Ma'idah{5}:57.
                   Yang Artinya: "Hai orangorang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orag musyrik) sebagai WALI (pemimpinmu). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) epada karyawan atau anggota untuk dapat bekerja sedemiian rupa sehingga tujun organisasi secara efisien dapat tercapai. Jadi didalam memberikan motivasi, menejer harus mempengaruhi sikap bawahan agar merea bersedia untuk menjalankan tugas-tugas yang selaras dengan tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-orang agar bekerja untuk mencapai tujuan dan sasarannya dan kepemimpinan memiliki fungsi untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang telah direncanakan dalam suatu organisasi. Adapun syarat seorang pemimpin yaitu merasa puas dengan selesainya pekerjaan dengan memenuhi kebutuhan kelompoknya. Pemimpin itu mempnyai kemampuan untuk memutuskan, tindakan apa yang paling baik untuk mencapai tujuan kelompok itu. 
B.     Kritik dan Saran
Demikian makalah ini kami buat sebagaimana mestinya untuk melaksanakan tugas terstruktur. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami tunggu guna perbaikan makalah ini selanjutnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bai kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Konssen, Stan. 1993. Aspek Manusia Dalam Organisasi Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Rivai, Vethzal. Arviyan Arifin. 2009.  Islamic Leadership. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumarni,  Murti.  John Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty.
Tisnawati, Erni Sule. Kurniawan Saefullah. 2005.  Pengantar Manajemen Edisi I. Jakarta: Prenada Media Group.




[1] Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis,(Yogyakarta: Liberty, Cet-5. 2003). Hlm.152
[2]Stan Konssen, Aspek Manusiawi dalam Organisasi Edisi Ketiga,(Jakarta: Erlangga,1993). Hlm. 181
[3] Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Isamic Leandership, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2009). Hlm. 136-138
[4] Stan Konssen, Aspek Manusiawi dalam Organisasi Edisi Ketiga,(Jakarta: Erlangga,1993). Hlm. 183
[5] Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen Edisi I,(Jakarta: Prenada Media Group, 2005). Hlm. 259-270

1 komentar:

  1. Terima kasih kak untuk makalahnya, sangat bermanfaat :) untuk refrensi tugas. Sukses selalu kakak

    BalasHapus

Makalah Motivasi dan Kepemimpinan

Motivasi Dan Kepemimpinan Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Sumber Daya Manusia  Dosen Pengampu : Dr. H. Abdul Choliq, MT.,...